Belajar Mengatur Keuangan Dari Pakarnya Langsung di Webinar Tagar

Webinar dengan tema “Strategi Mengatur Keuangan Untuk Karyawan” telah berhasil diselenggarakan Tagar Institute pada Senin,25/1/2021. Acara tersebut berhasil membuka wawasan tentang cara pengelolaan uang tabungan menjadi alat investasi.

Dibuka oleh Lestantya R. Baskoro selaku penemu Tagar institute. Narasumber Yossi Girsang menyampaikan kiat kiat mengatur keuangan. Yossi sendiri merupakan penasihat keuangan dan investasi lulusan teknik mesin di Institute Teknologi Bandung.

Sebelum benar – benar fokus dengan dunia unvestasi, Yossi telah bekerja selama 12 tahun di perusahaan berbasis Consumer Goods dengan jabatan terakhir senior manajer. Namun, Yossi akhirnya memilih pensiun dini untuk fokus dengan investasi.

Selain belajar investasi, Yossi juga mendirikan perusahaan “YG Strategic” yang bergerak dibidang keuangan. Ia juga kerap mengisi seminar – seminar tentang pengelolaan uang hingga ke seluruh Indonesia.

Dalam penyampaian hari ini, Yossi membuka materi dengan mencotohkan publik figur yang bangkrut karena tidak bisa mengelola keuangan.

Bukan karena keuangan mereka yang kurang dari hasil gaji yang peroleh. Namun, rata – rata kegagalan keuangan yang mereka dapatkan itu berasal dari gaya hidup yang berlebihan dan kurangnya pengetahuan tentang menabung yang benar.

“Tuhan memberi kekuasaan kita untuk memilih apa yang dilakukan supaya nanti kita selesai bekerja. Kita bisa hidup mandiri sehingga anak – anak nanti dapat mengurus rumah tangganya sendiri,” ujar Yossi. Persiapan untuk menunjang hari tua nanti harus dilakukan sejak masih muda. Menghindari kehidupan foya – foya dan membayar sesuatu dengan kredit adalah salah satu hal kecil yang dapat dihindari sedini mungkin.

Jika ingin memulai menginvestasikan penghasilan dengan berbagai alat investasi baik berupa saham, reksadana, obligasi dan lain lain, ada beberapa yang harus dipersiapkan secara matang. Hal tersebut antara lain telah menyiapkan dana darurat untuk keperluan mendadak.

Antusias peserta dengan banyaknya pertanyaan muncul di kolom chat. Sumber: dok.pribadi

Selanjutnya yaitu tidak memiliki hutang ke pihak manapun.  Hutang dalam bentuk apapun menurut Yossy akan memberatkan nantinya jika tidak dibayarkan sesegera mungkin. Ia pun menjelaskan jangan sekali – kali mencoba investasi dengan modal hutang.

Langkah yang dipikirkan selanjutnya yaitu telah tersedianya proteksi diri. Proteksi yang dimaksud adalah berupa asuransi yang berhubungan tentang keselamatan diri. Hal ini bertujuan untuk menjaga jika sewaktu waktu ada kejadian yang diinginkan seperti kecelakaan menimpa diri sendiri. Dengan adanya ausuransi, pengeluaran yang besar dapat ditopang oleh asuransi.

Jika semua hal tersebut telah diakomodir dari penghasilan, maka investasi hendaknya dilakukan dengan nilai 10 persen saja dari income. Meskipun boleh jika lebih dari 10 persen, yang penting semua hal pokok kita telah terselesaikan. Kebutuhan akan berlibur , nonton, dan makan bersama teman juga hendaknya telah disisihkan. Sehingga tidak benar – benar melupakan bergaul dengan teman karena semua uang digunakan untuk investasi.

Seminar yang berlangsung selama 120 menit ini dihadiri oleh 50 lebih pratisipan dari berbagai kalangan mulai dari karyawan hingga mahasiswa. Sesi tanya jawab dilakukan sebelum acara berlangsung. Antuasme peserta sangat luar biasa ditandai dengan banyaknya penanya dalam webinar tersebut.

Salah satu pertanyaan muncul dari peserta bernama Mia. “Pak, bagaimana pendapat bapak tentang aplikasi investasi untuk pemula, yang minimum investasinya 10ribu ?

Apakah penggunaan app tersebut aman dan mirip seperti yang ada pada sekuritas?”,tanyanya.

Yossy menyebut aplikasi tersebut termasuk baik karena dapat menjadi pembantu masyarakat awam yang belum kenal investasi untuk belajar. Belajar investasi secara langsung itu tentu akan memudahkan masyarakat belajar tanpa takut rugi yang terlalu besar.

Kemudian ia menyebut ketika akan memulai investasi di aplikasi, diperiksa terlebih dahulu aplikasi tersebut terdaftar di OJK atau tidak. “Jangan periksa kelegalan OJK apliksi tersebut di web aplikasinya, tapi langsung saja periksa di laman OJKnya. Kalau aplikasi tersebut ada disitu. Berarti kemungkinan aman,” terang Yossi.

Di penghujung acara, sesi foto bersama dilakukan sebagai bentuk dokumentasi. Moderator Cory Olivia mempersilahkan untuk dokumentasi foto bersama dilakukan sebelum ia menutup acara tersebut.

Diterbitkan oleh Mia Setya Ningsih

Seorang penulis yang mendalami studi Jurnalistik di Politeknik Negeri Jakarta. Blog pribadinya menjadi wadah untuk menulis karya jurnalistik berupa artikel yang berhubungan dengan kebudayaan , wisata dan gaya hidup yang berkembang saat ini.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai